JAV atau Japanese Adult Video adalah video dewasa Jepang. Sesuai namanya, JAV berisikan adegan yang memang sepantasnya ditonton oleh mereka yang sudah dewasa (18+) atau yang sudah menikah. Kenapa? Ya karena konten di dalamnya tidak cocok untuk dikonsumsi oleh kamu yang masih di bawah umur.
Baca juga: 10 Karakter di Anime Naruto yang Belum Menikah
Fakta JAV di Indonesia sendiri sangat terkenal, bahkan menjadi salah satu favorit karena dianggap modelnya cantik-cantik. Mungkin hampir setiap orang pernah menonton JAV paling tidak sekali seumur hidupnya. Dan sangat tidak bisa dipercaya bila ada yang bilang belum pernah menonton sama sekali.
Terlepas dari kepopuleran JAV di Jepang dan negara lain, saya disini akan membahas berbagai fakta JAV yang jarang dipublikasikan. Apa saja ya kira-kira? Berikut 6 fakta JAV yang belum tentu kamu tahu:
1. Mayoritas Aktris JAV Berpendidikan Tinggi
Kebanyakan orang pasti akan mengira kalau mereka yang terjun ke industri porno adalah orang yang kurang berpendidikan. Jangan salah, kamu akan terkejut dengan fakta ini. Faktanya, mayoritas aktris dan aktor JAV itu punya pendidikan yang tinggi lho. Mereka adalah lulusan sarjana atau S1. Bahkan ada juga yang lulusan S2 atau S3.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Rumah produksi mengedepankan mereka yang berpendidikan untuk direkrut ke industri ini karena dianggap memiliki intelektual yang tinggi. Hal tersebut berimbas pada mudahnya melakukan komunikasi dan arahan kepada pemeran. Mereka yang berpendidikan tentu lebih mudah dalam memahami naskah daripada yang tidak. Logikanya begitu.
Baca juga: Hot! 5 Gravure Idol Paling Terkenal di Jepang
Meski demikian, ada juga pemeran JAV yang memang berasal dari keluarga yang miskin atau tidak memiliki pendidikan. Namun jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang punya sertifikat bangku kuliah.
2. Gaji yang Tinggi
Hal inilah yang mungkin membuat banyak wanita memilih untuk menjadi aktris JAV. Ya, karena bayaran yang mereka dapatkan ternyata sangat tinggi. Untuk pemain amatir yang baru bergabung, mereka bisa meraup gaji sebesar 100 - 300 ribu yen untuk satu film. Kurs saat ini adalah 1 Yen = 120 Rupiah. Jadi, bayaran mereka sekitar 12 - 36 jutaan untuk satu film yang mereka bintangi.
Itu masih untuk pemain amatir, beda lagi kalau untuk mereka yang sudah profesional dan punya nama besar. Bintang JAV terkenal bisa mendapatkan gaji lebih dari 1 juta yen untuk satu film yang dibintanginya. Hal tersebut setara dengan kemampuan mereka dalam berakting, totalitas, serta faktor-faktor penentu lainnya.
Jadi, jangan heran kalau banyak wanita yang memutuskan untuk terjun ke bisnis 'esek-esek' ini.
3. Banyak Gadis yang Ingin Jadi Aktris JAV
Industri porno adalah salah satu pemasukan terbesar negeri sakura. Tak heran pemerintah Jepang juga melegalkan industri porno. Hal tersebut pun membuat banyak wanita yang ingin menjadi aktris JAV. Karena selain mendapatkan gaji yang tinggi, hal ini juga bisa dijadikan batu loncatan untuk meraih popularitas yang lebih.
Faktanya, ada ribuan gadis Jepang yang mendaftarkan diri setiap tahunnya. Itulah salah satu alasan kenapa kepopuleran JAV tak pernah surut. Lah wong mereka selalu punya 'pemain baru'. Tak heran jika Jepang sampai menjadi salah satu negara dengan produksi film porno terbesar di dunia.
4. Banyak Juga yang Memutuskan Resign
Meski banyak orang yang ingin masuk ke industri ini, ternyata tak sedikit juga yang memutuskan keluar atau resign dari pekerjaan 'lendir' tersebut. Alasan mereka keluar pun bervariasi. Ada yang tidak kuat karena tekanan kerja yang tinggi, takut kena penyakit, dan lain sebagainya.
Baca juga: Kehidupan Aktris JAV Setelah Pensiun
Namun, angka mereka yang keluar masih jauh jika dibandingkan dengan mereka yang masuk. Jadi, memang tidak mengherankan kalau JAV selalu punya wajah baru setiap harinya.
5. Resiko yang Besar
Meski bayarannya sangat tinggi, tidak lantas membuat para pemain JAV hidupnya bahagia. Banyak resiko yang harus mereka hadapi seperti terkena penyakit menular dan sanksi sosial di masyarakat.
Meski Jepang adalah negara yang terbuka dengan hal seperti ini, menjadi seorang aktris JAV tentu juga merupakan pilihan yang berat. Belum lagi jika dapat tentangan dari pihak keluarga. Miyabi atau Maria Ozawa bahkan sempat mengaku tidak dianggap sebagai anak oleh orang tuanya ketika tau dirinya masuk ke industri porno.
6. Sensor!
JAV memang legal di Jepang, namun pemerintah sangat menentang penampilan alat kelamin karena dianggap tidak etis. Itulah kenapa video dewasa Jepang selalu ada sensor di bagian kelamin. Tapi kok ada beberapa video yang tidak disensor? Semua JAV yang tidak disensor adalah ilegal, banyak cara dilakukan rumah produksi untuk meloloskan video tanpa sensor.
Itulah keenam fakta JAV yang saya tahu, boleh ditambahkan kalau ada yang kurang.