Attack on Titan atau Shingeki no Kyojin adalah serial manga dan anime yang begitu populer. Bahkan hype saat season kedua animenya yang rilis Spring 2017 kemarin begitu tinggi sampai mengalahkan anime-anime lainnya. Namun, bagaimana ketika berbicara mengenai adaptasi live action Attack on Titan?
Mayoritas akan mengatakan bahwa film tersebut GAGAL! Menurut saya sendiri, versi film-nya memang tidak layak tonton. Ya, tidak jauh beda sama Dragon Ball Z: Evolution yang menuai banyak hujatan dari penggemar Dragon Ball.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan live action Attack on Titan gagal. Berikut 5 diantaranya:
1. Perbedaan Sikap Eren
Eren yang notabene adalah tokoh utama anime ini digambarkan sebagai seorang anak yang memiliki semangat juang tinggi dan pantang menyerah. Meskipun dirinya tak memiliki cukup kekuatan, Eren selalu berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi ke depannya. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang berhasil masuk ke Scouting Legion.
Namun sifat tersebut tidak akan kamu temukan di Eren versi live action. Dalam film-nya, Eren malah menjadi seorang penakut yang payah dan ceroboh. Dia bahkan tidak percaya dengan keberadaan titan.
Baca juga: Identitas Lengkap 9 Titan Shifter
Menurut Hajime Isayama sendiri, alasan sifat Eren yang berbeda adalah untuk menyesuaikan dengan dunia nyata karena dianggap Eren yang 'sebenarnya' dianggap tidak logis.
2. Hancurnya Karakter Mikasa
Dari sekian banyak faktor kegagalan live action Shingeki no Kyojin, mungkin ini adalah yang paling buruk. Meskipun bukan karakter utama, Mikasa merupakan salah satu tokoh penting di SNK. Dalam animenya, Mikasa adalah seorang Yandere yang protective banget sama Eren. Setiap kali Eren dalam bahaya, Mikasa selalu khawatir dan siap menolongnya.
Sungguh sangat mengecewakan saat melihat Mikasa yang berbeda dari aslinya. Kamu akan melihat Mikasa yang tidak peduli dengan Eren, atau mungkin lebih pas disebut 'membenci'. Waduh!
3. Hilangnya Levi
Sama seperti Mikasa, Levi juga bukanlah karakter utama tapidia punya nilai yang tinggi. Keputusan untuk menghilangkan Levi mungkin adalah keputusan yang salah. Akhirnya Levi malah digantikan oleh Shikishima. Di ceritanya, Shikisima ini merupakan prajurit yang kuat. Dia bahkan bisa merebut Mikasa dari Eren.
Baca juga: 5 Fakta Levi Ackerman
Dihilangkannya karakter Levi dikatakan bukan tanpa alasan. Dilansir dari Duniaku Network, dikatakan alasannya karena huruf 'V' tidak ada dalam bahasa Jepang yang akhirnya Levi pun dihilangkan dan diganti oleh Shikishima.
4. Adegan 18+
Ada satu adegan dimana Eren terjebak di dalam bangunan bersama seorang wanita. Dan terjadilah adegan yang mungkin bisa dibilang 'konyol'. Bagaimana tidak, si wanita tersebut malah mengajak Eren untuk 'ena-ena'. Bahkan dia sempat membuka kancing bajunya dan meletakkan tangan Eren di dadanya. Padahal saat itu mereka sedang bersembunyi dari serangan titan, lho.
5. Animasi yang Buruk
Poin ini memang menjadi perdebatan bahkan sebelum film-nya dirilis. Banyak yang meragukan akan hasil akhir dan animasi yang digunakan dalam film. Seperti kita tahu bahwa Jepang belum secanggih Hollywood dalam teknik animasi film. Padahal Attack on Titan memiliki banyak adegan yang cinematic, seperti saat menggunakan 3D Manuver Gear.
Bagaimana menurut kalian sendiri?