OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Industri film dewasa Jepang (JAV) memang sudah bukan rahasia lagi di negeri Matahari Terbit itu.
Pemerintah Jepang melegalkan industri ini, jadi produksi film dewasa, agensi dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis 'esek-esek' ini dilakukan secara terang-terangan di sana.
Namun apakah kalian tahu terselip bebagai fakta mengejutkan dari industri yang telah membesarkan nama Maria Ozawa atau Miyabi ini.
Berikut Otaku Survive memberikan 5 fakta menarik tentang industri Japan Adult Video (JAV) yang dilansir dari japantoday.com dan Shuplay News yang mewawancarai pewawancara dari ratusan Aktris JAV, Atsuhiko Nakamura.
1. Aktris JAV memilih profesi menjadi bintang film panas karena uang dan kesenangan.
"Banyak anak perempuan memasuki industri AV setiap tahunnya, tapi belum tentu untuk alasan yang sama,"
"Beberapa melakukannya untuk uang, sementara yang lain merasa nyaman dengan gagasan berhubungan seks di depan orang-orang dan melihatnya sebagai pekerjaan mudah." kata Nakamura.
2. Ratusan hingga ribuan wanita berbagai usia setiap tahunnya berbondong-bondong mengikutu seleksi menjadi bintang JAV.
Industri AV Jepang dilaporkan menarik minat 6.000 wanita baru setiap tahunnya untuk mengikuti seleksi bintang JAV.
3. Tidak semua aktris JAV dikenali saat menjalani kehidupan sehari-harinya, kecuali saat beraksi didepan kamera.
"Dengan banyaknya wanita yang bekerja di industri ini, kasus aktris AV dikenali saat menjalani kehidupan sehari-hari mereka cukup langka," kata Nakamura.
4. Banyak pensiunan AV yang sudah menikah dan hidup bahagia.
"Ada banyak kasus mantan gadis AV yang sekarang hidup bahagia dan menikah serta menikmati kehidupan normal. "
5. Wanita pensiunan JAV sulit mendapat pekerjaan normal setelah lepas dari industri 'esek-esek' ini.
"Banyak anak perempuan mendapati diri mereka tidak dapat kembali ke pekerjaan normal setelah bekerja sebagai model AV," jelas Nakamura.
"Mereka pernah bekerja di bisnis yang sangat menguntungkan, beberapa tahun lamanya, jadi untuk kembali ke pekerjaan standar dengan gaji yang jauh lebih kecil tidaklah mudah bagi mereka."
"Sekitar dua pertiga model pensiunan AV bekerja di bar, atau lebih buruknya bekerja sebagai pelacur. " pungkas Nakamura.
sumber : japantoday | shuplay news