OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Di jepang, upacara meminum teh di kenal sebagai cha - no - yu, atau chadou - 'tata krama meminum teh'.
Ini adalah upacara persiapan dan juga untuk menikmati kenikmatan matcha.
Upacara teh Jepang memiliki sederetan praktik, etika, dan karakteristik yang mana memiliki definisi tertentu dan membedakannya dengan upacara budaya yang lainnya.
Baca yuk, untuk mempelajari lebih bagaimana tradisi meminum teh, dan di mana tempat terbaik untuk mendapatkan pengalaman meminum teh terbaik di Tokyo.
Sejarah Tradisi Upacara Meminum Teh
Upacara meminum teh telah diadakan di Jepang selama lebih dari satu milenium.
Hal ini diperkirakan telah dibawa dari Cina sekitar abad ke sembilan oleh seorang biarawan pendeta.
Untuk beberapa waktu setelahnya, bagaimana bentuk upacara itu berjalan, telah di praktekkan oleh bangsawan Jepang untuk menghibur dan untuk mengesankan para pengunjung yang penting.
Cara tertentu untuk menyiapkan minum - dengan mengaduk aduk teh bubuk dengan air panas secara bersamaan - mulai digunakan sekitar abad ke 12.
Upacara meminu teh berlangsung menjadi populer diantara orang kelas atas sebagai simbol status mereka.
Tradisi yang kita kenal saat ini telah berkembang dan disempurnakan selama periode Muromachi (1336-1573), dan telah berubah sedikit sekali sejak saat itu.
Baca juga : 10 Desain Gedung Menakjubkan di Tokyo yang Harus Kamu Tahu
Peralatan Upacara
Tak terhitung aksesoris yang tersedia untuk menambah pengalaman upacara meminum teh.
Kesemuaan ini dikenal dengan nama chadougu.
Peralatan ini adalah bagian yang sangat penting sebagai hal yang mendukung jalannya upacara dan harus ditangani dengan hati hati dan ada beberapa yang penting.
Ada sebuah mangkok untuk mempersiapkan teh, yang mana juga berubah menyesuaikan dengan musim.
Mangkok yang dalam menjaga teh tetap hangat pada hawa yang dingin, sementara yang dangkal cocok di saat musim yang hangat.
Ada juga cadi teh, atau natsume yang mana digunakan sebagai tempat untuk menyimpan teh sebelum digunakan, sebuah sendok, dan terakhir kalinya dikocok.
Tuan rumah juga ingin menggunakan cangkir terbaik mereka untuk penyajian teh.
Karena upacara minum teh dimaksudkan untuk dilakukan dan dibagikan dengan tamu, kualitas dan juga ornamen dari perabotan, piring, dan juga peralatannya mencerminkan diri dari sang tuan rumah.
Dibutuhkan perawatan yang sangat hati hati disaat membersihkan, menyimpan, dan menangani chadougu.
Upacara meminum teh
Upacara meminum teh sering diadakan sebagai bagian dari chaji, atau pertemuan teh formal, termasuk kaiseki, sebuah multi - kursus makan tradisional Jepang.
Namun, ini tak terlalu diperlukan dan upacara meminum teh yang pendek dapat digelar sendiri.
Sebelum upacara dimulai, para tamu secara simbolis menyucikan diri mereka dengan mencuci tangan mereka (dan mulut, jika ini adalah hal kesempatan yang sangat formal) dalam sebuah baskom yang sudah di sediakan.
Tuan rumah akan masuk terakhir, dan ritual mencuci masing masing peralatan yang akan digunakan dalam upacara dan meletakkan mereka dalam urutan yang ditentukan sesuai dengan sekolah yang mereka ikuti.
Tuan rumah kemudian menyiapkan teh tebal (koicha ).
Tamu pertama menerima mangkuk yang penuh dengan koicha dengan membungkuk kepada tuan rumah dan kepada tamu kedua, sebelum memutarkan mangkok dan menyesapnya.
Setelah menikmati sedikit tegukan lagi, para tamu mengusap tepi mangkuk yang bersih dengan chakin putih dan memberikannya pada tamu selanjutnya.
Ini akan terus berlanjut sampai semua para tamu mendapatkan kesempatan untuk menikmati teh.
Mangkuknya kemudian di kembalikan lagi kepada sang tuan rumah, yang membersihkan seluruh peralatan dan persiapan kedua, bagian dari upacara yang lebih santai di bandingkan dengan bagian awal.
Tuan mempersiapkan teh tipis (usucha) dalam sebuah mangkok untuk masing masing tamu
Percakapan berjalan lebih nyaman dan sang tuan rumah biasanya akan menyediakan makanan ringan.
Baca Juga : Spin Off Attack on Titan: Lost Girls, Akhirnya Merilis Visual Key Terbarunya
Karateristik dari sebuah Upacara Meminum Teh
Selama upacara meminum teh berlangsung, para tamu akan sering menunjukkan apresiasinya dengan memuji perabotan atau peralatan teh sang tuan rumah.
Selama bagian koicha, beberapa kata dipertukarkan diantara para tamu, kecuali untuk secara formal menerima dan memuji tehnya.
Tuan rumah akan mengizinkan mangkuknya dikagumi setelah tehnya disajikan.
Dan diakhir upacara, para tamu sering didorong untuk mengagumi alat yang digunakan, sering memakai sarung tangan khusus atau menggunakan kain untuk mengatasinya.
Mereka lebih sering, daripada bukan sumber kebanggaan bagi pemiliknya, terkadang diturunkan dari generasi ke generasi.
Dimana Tempat untuk Menikmati Upacara Meminum Teh
Sebagai bagian penting dari budaya tradisional Jepang, ada banyak tempat untuk menikmati upacara meminum teh di Tokyo.
Kyoto-kan, sebuah pusat informasi Kyoto di Tokyo, menyelenggarakan upacara minum teh pendek seharga 500 yen mulai pukul 12: 30-4: 30, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Nadeshiko, sebuah toko penyewaan kimono, memiliki pengalaman penuh akan kimono dan upacar meminum teh untuk sekitar 4.400 yen dengan pemesanan.
Jika kamu ingin mencoba menyelenggarakan upacara minum teh sendiri, chashitsu (kedai teh) di taman umum sering tersedia untuk disewa.
Seperti, Mukojima-Hyakkaen, akan memiliki upacara minum teh, kamu dapat bergabung dengan sedikit biaya selama acara spesial seperti tsukimi (pesta melihat bulan).
Untuk pengalaman untuk sebuah komunitas yang besar, Tokyo Grand Tea Ceremony diadakan setiap tahun, setiap musim gugur.
Sangat mengesankan sekali ya gaes.
Adakah yang ingin mencobanya ? (seo)
Sumber : culture trip