Pernah dengar mitos tentang hutan Aokigahara di Jepang? Konon, hutan tersebut dikatakan sebagai hutang paling angker di Jepang karena banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi disana.
Di awal tahun 2016 lalu, pernah dibuat film tentang hutang Aokigahara yang berjudul The Forest. Film tersebut mengisahkan seorang perempuan asal Amerika (Sara) yang melakukan perjalanan ke Jepang untuk mencari adiknya (Jess) yang hilang di hutan tersebut.
Sara ditemani oleh dua orang lain yang membantunya, satu orang Amerika dan satu orang Jepang. Pencarian pun dilakukan, namun hingga malam tiba mereka bertiga tak kunjung menemukan Jess. Terpaksa mereka harus bermalam di hutan tersebut dan hal-hal aneh pun terjadi.
Hutan Aokigahara sendiri terletak di gunung Fuji, sekitar 100 kilometer dari barat Tokyo. Dikabarkan umur hutan angker ini sudah lebih dari 1200 tahun. Di dalamnya juga terdapat banyak sekali pohon, oleh karenanya sering disebut Jukai (lautan pohon).
Aokigahara juga terkenal karena banyak sekali orang yang memutuskan mengakhiri hidupnya disana. Entah sudah berapa nyawa yang melayang di hutan tersebut. Bikin merinding, ya? Berikut saya suguhkan 5 fakta hutan Aokigahara. Simak, ya!
1. Gua Misterius
Di tempat ini terdapat dua gua misterius, yaitu Wind Cave dan Ice Cave. Kedua gua ini menganga di permukaan dan siap menyambut siapa saja orang yang datang kesana. Saat kamu mulai memasuki area hutan, kamu akan langsung disuguhkan pemandangan banyak pohon. Suasananya pun sangat sunyi. Namun, semua misteri tersebut nyatanya malah membuat banyak orang ingin berkunjung ke hutan tersebut.
2. Dianggap Hutan Iblis
Anggapan tersebut bukan tanpa alasan, namun karena umur hutan tersebut yang sudah mencapai ribuan tahun plus banyak orang mati disana. Tak heran jika banyak orang yang manganggap Aokigahara adalah hutan iblis. Bahkan, banyak orang yang percaya hutan tersebut dihuni oleh Yurei (roh) bekas orang meninggal.
Aokigahara juga menjadi tempat tujuan bagi siapa saja yang ingin 'membuang orang'. Jaman dulu, banyak sekali keluarga yang meninggalkan anggota keluarganya di hutan itu dengan cara meninggalkan orang yang bersangkutan di dalam hutan sendirian. Mereka yang 'dibuang' disana tidak akan bertahan hidup dan mati. Tragis, ya?
3. Ratusan Orang Bunuh Diri
Dikatakan bahwa tempat ini menjadi tempat favorit orang Jepang mengakhiri hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang baru lagi jika ditemukan banyak mayat di hutan Aokigahara. Malah beberapa sudah ada yang berwujud tulang belulang, ada juga yang hilang tanpa jejak karena dimakan hewan buas.
Mirisnya, orang yang bunuh diri di hutan ini nyatanya malah banyak yang berasal dari kalangan pejabat atau orang penting. Tercatat bahwa Aokigahara sudah dijadikan lokasi bunuh diri sejak era Shogun (jenderal). Banyak sekali petinggi yang membuang nyawanya di hutan tersebut.
Mulai tahun 1988, mulai dibuat sebuah dokumentasi resmi untuk mencatat jumlah orang mati disana. Tercatat setidaknya 100 orang mati bunuh diri di Aokigahara setiap tahunnya. Di tahun 2003 kemarin ada 105 orang. Entah kalau sekarang, bisa jadi tambah banyak.
4. Ada Larangan Bunuh Diri, Tapi Tetap Saja....
Sebenarnya, di dalam hutan sudah diberikan papan peringatan yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat bunuh diri. Papan tersebut biasanya bertuliskan sebuah kalimat yang isinya tentang penyesalan setelah mati, misal tentang nasib keluarga yang ditinggalkan. Namun, tetap saja banyak yang tidak menghiraukannya. Apa mungkin beban hidup mereka masih lebih berat? Tak ada yang tahu.
5. Novel
Lho, kok novel? Tanpa disangka, nama Aokigahara semakin terkenal setelah muncul novel berjudul The Complete Manual of Suicide karya Wataru Tsurumi. Novel tersebut berisi tentang panduan untuk bunuh diri. Dalam novel tersebut, pengarang juga mengatakan bahwa hutan Aokigahara adalah tempat sempurna untuk melakukannya.
Wah, serem juga ya ternyata. Berani kesana gak gaess?