OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Beberapa waktu yang lalu saya diberikan rekomendasi anime yang bagus oleh teman penulis saya.
Anime tersebut berjudul Violet Evergarden.
Serial anime ini ditulis oleh Kana Arkatsuki dan diilustrasikan oleh Akiko Takase.
Perusahaan Kyoto Animation menerbitkan secara resmi serial anime ini.
Pertanyannya mengapa saya tiba-tiba memulai review anime ini dari episode 3?
Yah, karena sebenarnya saya baru menonton 3 episode dan pada episode ini saya benar-benar dibuat baper minna-san hehe.
Sebelum masuk ke ulasan, akan saya sedikit berikan gambaran singkat tentang anime ini dari awal.
Cerita anime Violet Evergarden berpusat pada karater yang juga bernama Violet Evergarden.
Dulu dia adalah seorang tentara yang sangat taat kepada mayor Gilbert Bougainvillea.
Sifat militernya nampaknya masih terbawa dan dia selalu tegas bila mendapat tugas (yang dia anggap sebagai misi).
Nah, Violet ingin menjadi boneka pengingat agar tahu arti kata "Cinta" yang telah diucapkan oleh Gilbert (sebelum keduanya berpisah).
Boneka pengingat itu sendiri tugasnya kebanyakan mengetik surat, namun bisa juga yang lain seperti novel.
Dia akhirnya meminta bekerja di tempat Hodgins (sahabat Gilbert) di departemen ghostwriting.
Pada episode 3 ini, Violet menghadiri pelatihan kursus agar menjadi boneka pengingat yang profesional.
Dia bertemu dengan Luculia Marlborough saat pelatihan.
Violet sangat sempurna dalam kecepatan maupun ketepatan menulis surat dengan mesin ketiknya.
Bahkan teman-teman kagum karena dia mendapat nilai sempurna pada awalnya.
Namun pada pertemuan berikutnya, saat mereka ditugaskan untuk saling berkirim surat, Violet agak kesusahan saat menulis surat Luculia yang isinya justru terkesan "kaku" dan tidak mencerminkan curahan hati.
Bahkan instruktur Rhodanthe tidak terkesan dan mengatakan bahwa yang ditulis violet bukanlah sebuah surat.
Kemudian Luculia memutuskan untuk membawa Violet ke tempat favoritnya di atas menara lonceng untuk menunjukkan keindahan kota.
Violet menjadi teringat oleh Gilbert di atas menara tersebut.
Di waktu yang lain, Luculia bertemu Violet lagi dan menawarkan untuk menulis surat kepada Gilbert, tetapi Violet tidak dapat menemukan kata-kata untuk diucapkan.
Luculia kemudian memberitahu Violet bagaimana orangtuanya meninggal dalam perang dan kakaknya merasa bersalah karena gagal melindungi mereka.
Dia ingin memberi tahu kakaknya bahwa dia senang dia masih hidup dan bisa pulang, tetapi Luculia juga tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.
Tersentuh oleh kata-kata Luculia, Violet menulis surat singkat yang mencerminkan perasaan Luculia dan memberikannya kepada kakak Luculia.
Ini adalah adegan paling berkesan menurut saya.
Kakak Luculia menangis saat membaca tulisan Violet, dia menjadi sadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini salah.
Hari berikutnya, Luculia menunjukkan surat Violet kepada instruktur Rhodanthe dan akhirnya Violet diberikan bros tanda telah lulus pelatihan menjadi boneka pengingat.
Dan adegan paling membahagiakan adalah ketika Luculia dan kakaknya akhirnya bisa bahagia, mereka akhirnya naik menara lonceng dan menikmati pemandangan kota bersama.
Itu adalah adegan paling menyentuh hati dan terus terang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.
Baca Juga: 16 Daftar Anime Terbaik 2018 Sejauh Ini!
Anime tersebut berjudul Violet Evergarden.
Serial anime ini ditulis oleh Kana Arkatsuki dan diilustrasikan oleh Akiko Takase.
Perusahaan Kyoto Animation menerbitkan secara resmi serial anime ini.
Pertanyannya mengapa saya tiba-tiba memulai review anime ini dari episode 3?
Yah, karena sebenarnya saya baru menonton 3 episode dan pada episode ini saya benar-benar dibuat baper minna-san hehe.
Sebelum masuk ke ulasan, akan saya sedikit berikan gambaran singkat tentang anime ini dari awal.
Cerita anime Violet Evergarden berpusat pada karater yang juga bernama Violet Evergarden.
Dulu dia adalah seorang tentara yang sangat taat kepada mayor Gilbert Bougainvillea.
Sifat militernya nampaknya masih terbawa dan dia selalu tegas bila mendapat tugas (yang dia anggap sebagai misi).
Nah, Violet ingin menjadi boneka pengingat agar tahu arti kata "Cinta" yang telah diucapkan oleh Gilbert (sebelum keduanya berpisah).
Boneka pengingat itu sendiri tugasnya kebanyakan mengetik surat, namun bisa juga yang lain seperti novel.
Dia akhirnya meminta bekerja di tempat Hodgins (sahabat Gilbert) di departemen ghostwriting.
Pada episode 3 ini, Violet menghadiri pelatihan kursus agar menjadi boneka pengingat yang profesional.
Dia bertemu dengan Luculia Marlborough saat pelatihan.
Violet sangat sempurna dalam kecepatan maupun ketepatan menulis surat dengan mesin ketiknya.
Bahkan teman-teman kagum karena dia mendapat nilai sempurna pada awalnya.
Namun pada pertemuan berikutnya, saat mereka ditugaskan untuk saling berkirim surat, Violet agak kesusahan saat menulis surat Luculia yang isinya justru terkesan "kaku" dan tidak mencerminkan curahan hati.
Bahkan instruktur Rhodanthe tidak terkesan dan mengatakan bahwa yang ditulis violet bukanlah sebuah surat.
Kemudian Luculia memutuskan untuk membawa Violet ke tempat favoritnya di atas menara lonceng untuk menunjukkan keindahan kota.
Violet menjadi teringat oleh Gilbert di atas menara tersebut.
Di waktu yang lain, Luculia bertemu Violet lagi dan menawarkan untuk menulis surat kepada Gilbert, tetapi Violet tidak dapat menemukan kata-kata untuk diucapkan.
Luculia kemudian memberitahu Violet bagaimana orangtuanya meninggal dalam perang dan kakaknya merasa bersalah karena gagal melindungi mereka.
Dia ingin memberi tahu kakaknya bahwa dia senang dia masih hidup dan bisa pulang, tetapi Luculia juga tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk diucapkan.
Tersentuh oleh kata-kata Luculia, Violet menulis surat singkat yang mencerminkan perasaan Luculia dan memberikannya kepada kakak Luculia.
Ini adalah adegan paling berkesan menurut saya.
Kakak Luculia menangis saat membaca tulisan Violet, dia menjadi sadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini salah.
Hari berikutnya, Luculia menunjukkan surat Violet kepada instruktur Rhodanthe dan akhirnya Violet diberikan bros tanda telah lulus pelatihan menjadi boneka pengingat.
Dan adegan paling membahagiakan adalah ketika Luculia dan kakaknya akhirnya bisa bahagia, mereka akhirnya naik menara lonceng dan menikmati pemandangan kota bersama.
Itu adalah adegan paling menyentuh hati dan terus terang tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.
Baca Juga: 16 Daftar Anime Terbaik 2018 Sejauh Ini!