OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Ketika seorang siswa menyukai anime dan membawannya di lingkungan sekolah, beberapa guru harusnya akan marah.
Apalagi jika murid tersebut nekat menggambarnya di buku laporan.
Namun yang satu ini, benar-benar kejadian langka.
Murid Jepang yang menggambar di laporan tidak dimarahin sama sekali.
Sebenarnya memang dalam beberapa langkah, anak-anak Jepang sangat dewasa.
Misalnya, mereka bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas mereka, dan sering melayani makan siang di sekolah juga.
Bahkan hal-hal sederhana ini tidak terpikirkan di banyak negara lainnya.
Berikut adalah pengalaman dari pengguna Twitter Jepang dengan akun @2LQgeW9dKjvGR1b, yang sekolahnya mengharuskan siswa untuk menyimpan laporan tertulis tentang apa yang mereka lakukan di kelas hari itu (semacam buku diary).
Karena ia memiliki begitu banyak ruang tersisa, ia memutuskan untuk mencoret-coret gambar Naruto, karakter anime/manga dengan nama yang sama.
Setelah itu dia kemudian menyerahkan laporannya kepada guru, yang juga wali kelasnya.
Namun alih-alih marah pada upaya @2LQgeW9dKjvGR1b yang mencorat-coret gambar anime, sang guru malah membalasnya dengan gambar Orochimaru.
Gambar Orochimaru, musuh Naruto bahkan detail, lengkap dengan ekspresi tegas seolah dia mengatakan, "Aku ingin kamu mulai sedikit berkonsentrasi."
Dan ini bukan satu-satunya pertukaran karya seni yang terjadi di antara keduanya.
Pada hari lain, Luffy anime One Piece ada pada laporan @2LQgeW9dKjvGR1b juga, dan gurunya membalas dengan senyuman dari sesama bajak laut, karakter Robin, ke halaman laporannya.
Tapi tidak, @2LQgeW9dKjvGR1b mengatakan dia sebenarnya seorang instruktur kesehatan dan PE (Physical Education).
Ternyata tebakan netizen salah besar.
Postingan itu sangat menyegarkan, ketika seorang guru berhasil mendorong kreativitas muridnya, dan bukan cuma memarahinya.
Namun, bila itu terjadi di Indonesia, saya rasa yang ada murid tersebut akan dimarahi atau minimal dinasehati agar menggambar di buku gambar bukan di laporannya.
Baca Juga: Dikritik Gambarnya 'Konyol', Inilah Jawaban Oda Mengenai Karakter dalam One Piece!
Sumber: Twitter
Apalagi jika murid tersebut nekat menggambarnya di buku laporan.
Namun yang satu ini, benar-benar kejadian langka.
Murid Jepang yang menggambar di laporan tidak dimarahin sama sekali.
Sebenarnya memang dalam beberapa langkah, anak-anak Jepang sangat dewasa.
Misalnya, mereka bertanggung jawab untuk membersihkan ruang kelas mereka, dan sering melayani makan siang di sekolah juga.
Bahkan hal-hal sederhana ini tidak terpikirkan di banyak negara lainnya.
Berikut adalah pengalaman dari pengguna Twitter Jepang dengan akun @2LQgeW9dKjvGR1b, yang sekolahnya mengharuskan siswa untuk menyimpan laporan tertulis tentang apa yang mereka lakukan di kelas hari itu (semacam buku diary).
Karena ia memiliki begitu banyak ruang tersisa, ia memutuskan untuk mencoret-coret gambar Naruto, karakter anime/manga dengan nama yang sama.
Setelah itu dia kemudian menyerahkan laporannya kepada guru, yang juga wali kelasnya.
Namun alih-alih marah pada upaya @2LQgeW9dKjvGR1b yang mencorat-coret gambar anime, sang guru malah membalasnya dengan gambar Orochimaru.
Gambar Orochimaru, musuh Naruto bahkan detail, lengkap dengan ekspresi tegas seolah dia mengatakan, "Aku ingin kamu mulai sedikit berkonsentrasi."
Dan ini bukan satu-satunya pertukaran karya seni yang terjadi di antara keduanya.
Pada hari lain, Luffy anime One Piece ada pada laporan @2LQgeW9dKjvGR1b juga, dan gurunya membalas dengan senyuman dari sesama bajak laut, karakter Robin, ke halaman laporannya.
"Keterampilan menggambar guru saya gila ..." cuitan @2LQgeW9dKjvGR1b, yang memiliki beberapa komentar netizen dengan asumsi guru wali kelasnya adalah guru seni.ちなみにワンピースのルフィもあるお pic.twitter.com/Hp1zNTm2Um— りんご🍎 (@2LQgeW9dKjvGR1b) August 28, 2018
Tapi tidak, @2LQgeW9dKjvGR1b mengatakan dia sebenarnya seorang instruktur kesehatan dan PE (Physical Education).
Ternyata tebakan netizen salah besar.
Postingan itu sangat menyegarkan, ketika seorang guru berhasil mendorong kreativitas muridnya, dan bukan cuma memarahinya.
Namun, bila itu terjadi di Indonesia, saya rasa yang ada murid tersebut akan dimarahi atau minimal dinasehati agar menggambar di buku gambar bukan di laporannya.
Baca Juga: Dikritik Gambarnya 'Konyol', Inilah Jawaban Oda Mengenai Karakter dalam One Piece!
Sumber: Twitter