OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Jika kalian berencana traveling ke Jepang, menu wajib yang harus dikinjungi ialah Shibuya, Akihabara dan tentunya tempat-tempat dimana bunga Sakura akan mekar.
Tapi jika kalian ingin berwisata rasa beda di jepang tempat ini patut dikunjungi.
Nagoro adalah nama tempat itu.
Desa yang berada di pulau Shikoku ini bisa dibilang tempat yang paling seram di Jepang.
Semuanya dimulai saat wanita bernama Tsukimi Ayano (67) pindah kembali ke desa Nagoro, tempat ia dilahirkan.
Baca Juga : Beginilah Desain Rumah Eiichiro Oda Mangaka One Piece yang Bertema Anime
Sebelumnya, dia tinggal di Osaka, kota terbesar ketiga di Jepang.
Tapi ia merasa sedih dan kesepian ketika kembali ke kampung halamannya.
Sejak Ayano kembali ke Nagoro, dia memberikan kontribusi unik bagi populasi masyarakatnya yang menurun dengan cepat di sana.
Dia melihat bahwa desa Nagoro yang dulunya berpenghuni lebih dari 300 orang, kini telah menyusut menjadi hanya 35 orang.
Maka dari itu Ayano membuat boneka-boneka untuk menggantikan orang-orang tersebut.
Orang yang digantikan oleh boneka ialah orang yang sudah pergi dari Nagoro, baik yang merantau maupun yang sudah....mati.
Hampir lima belas tahun kemudian, Nagoro dihuni oleh banyak boneka.
Hal ini seakan mengambil alih kependudukan dari manusia yang ada disana.
Jumlah bonekanya pun tak tanggung-tanggung.
1 banding 10 dengan orang yang tinggal di Nagoro.
"Ketika saya membuat boneka orang yang sudah mati, saya memikirkannya saat mereka masih hidup dan sehat. Boneka itu seperti anak-anakku. " kata Ayano.
Ruang kelas sekolah yang terbengkalai telah menjadi galeri boneka buatan Ayano.
Lengkap dengan boneka murid, guru, serta kepala sekolah.
Selain itu Ayano juga menempatkan bonekanya di pinggir sungai layaknya orang memancing.
Baca Juga : Riset Menarik, Setiap Tahunnya Pertumbuhan Dada Wanita Jepang Semakin 'Besar Dan Sehat'
Ada juga yang ditempatkan diladang sebagai seorang petani.
Bonekanya juga ditempatkan dipinggir jalan dengan sepeda.
Bahkan Ayano juga sudah membuat boneka menyerupai dirinya sendiri.
"Dia tidur siang sekarang." kata Ayano kepada boneka dirinya.
Nagoro di anggap oleh masyarakat Jepang sebagai "desa yang berada di ujung kepunahan." (san)
sumber : national geographic