OTAKUSURVIVE.BLOGSPOT.COM - Kali ini saya akan kembali untuk memberikan review mengenai anime yang berjudul Violet Evergargen.
Ya, sebelumnya saya baru menonton hingga episode 3 dan tidak sabar untuk menulis review-nya.
Kali ini saya telah menonton semua episode dan mata saya cukup dibuat berkaca-kaca karena efekbawang, cerita yang memang membuat hati bergetar.
Namun, kali ini saya berfokus pada episode 9.
Overall, setelah melihat episode 3, hampir setiap episode ceritanya tidak membosankan.
Dan mungkin ini genre anime yang agak asing ditelinga saya (Coming-of-age story).
Dalam episode 9 ini akhirnya kakak Luculia (yang ada di episode 3) terungkap namanya.
Namun jangan tergesa-gesa dulu, bagian menariknya bukan di sana.
Dalam episode ini menceritakan kebangkitan Violet yang sempat kehilangan jati dirinya (karena tahu gilbert tewas dalam perang).
Ini menyisakan masa lalu Violet bersama Gilbert saat perang.
Violet pada episode ini benar-benar "hancur".
Saat ini, Violet kembali ke tempat pertempuran untuk mencari Gilbert (awalnya Violet masih berharap dia hidup).
Hodgins kemudian datang dan mengatakan kepadanya bahwa Gilbert tidak pernah menganggap Violet sebagai alat dan berharap dia punya pandangan masa depan.
Hodgins meminta agar Violet kemabali.
Akhirnya Violet kembali ke kantor pos bersama Hodgins, tetapi menolak untuk melakukan pekerjaan ghostwriting lagi.
Dalam kesedihannya, Violet mencoba bunuh diri tetapi tidak bisa melakukannya.
Setelah membantu Benedict menyampaikan surat dan membaca surat yang dikirimkan kepadanya oleh Erica dan Iris, Violet menyadari bahwa tindakan menerima surat dapat membawa sukacita seseorang.
Dia kembali bekerja, dimulai dengan menulis surat untuk kakak Luculia, Spencer.
Violet kembali ke kantor pos dan bertanya pada Hodgins apakah itu benar-benar baik-baik saja untuk orang seperti dia hidup.
Hodgins menjawab bahwa apa yang dia lakukan dalam perang tidak akan pernah bisa dibatalkan, tetapi itu juga berlaku untuk semua perbuatan baik yang telah dia lakukan sebagai boneka pengingat.
Violet sadar bahwa dia telah melakukan pekerjaan yang baik, mungkin ini yang dimaksud bekerja dengan hati.
Dia telah membantu Luculia, seorang putri menikah, seorang novelis yang meyelesaikan novelnya hingga seorang anak yatim piatu yang berjuang mewujudkan mimpinya.
Berkat tulisannya dia mampu mengubah hidup seseoang menjadi lebih baik.
Baca Juga: Review Violet Evergarden Episode 3: Semoga Engkau Menjadi Boneka Pengingat Profesional
Ya, sebelumnya saya baru menonton hingga episode 3 dan tidak sabar untuk menulis review-nya.
Kali ini saya telah menonton semua episode dan mata saya cukup dibuat berkaca-kaca karena efek
Namun, kali ini saya berfokus pada episode 9.
Overall, setelah melihat episode 3, hampir setiap episode ceritanya tidak membosankan.
Dan mungkin ini genre anime yang agak asing ditelinga saya (Coming-of-age story).
Dalam episode 9 ini akhirnya kakak Luculia (yang ada di episode 3) terungkap namanya.
Namun jangan tergesa-gesa dulu, bagian menariknya bukan di sana.
Dalam episode ini menceritakan kebangkitan Violet yang sempat kehilangan jati dirinya (karena tahu gilbert tewas dalam perang).
Ini menyisakan masa lalu Violet bersama Gilbert saat perang.
Violet pada episode ini benar-benar "hancur".
Saat ini, Violet kembali ke tempat pertempuran untuk mencari Gilbert (awalnya Violet masih berharap dia hidup).
Hodgins kemudian datang dan mengatakan kepadanya bahwa Gilbert tidak pernah menganggap Violet sebagai alat dan berharap dia punya pandangan masa depan.
Hodgins meminta agar Violet kemabali.
Akhirnya Violet kembali ke kantor pos bersama Hodgins, tetapi menolak untuk melakukan pekerjaan ghostwriting lagi.
Dalam kesedihannya, Violet mencoba bunuh diri tetapi tidak bisa melakukannya.
Setelah membantu Benedict menyampaikan surat dan membaca surat yang dikirimkan kepadanya oleh Erica dan Iris, Violet menyadari bahwa tindakan menerima surat dapat membawa sukacita seseorang.
Dia kembali bekerja, dimulai dengan menulis surat untuk kakak Luculia, Spencer.
Violet kembali ke kantor pos dan bertanya pada Hodgins apakah itu benar-benar baik-baik saja untuk orang seperti dia hidup.
Hodgins menjawab bahwa apa yang dia lakukan dalam perang tidak akan pernah bisa dibatalkan, tetapi itu juga berlaku untuk semua perbuatan baik yang telah dia lakukan sebagai boneka pengingat.
Violet sadar bahwa dia telah melakukan pekerjaan yang baik, mungkin ini yang dimaksud bekerja dengan hati.
Dia telah membantu Luculia, seorang putri menikah, seorang novelis yang meyelesaikan novelnya hingga seorang anak yatim piatu yang berjuang mewujudkan mimpinya.
Berkat tulisannya dia mampu mengubah hidup seseoang menjadi lebih baik.
Baca Juga: Review Violet Evergarden Episode 3: Semoga Engkau Menjadi Boneka Pengingat Profesional